Sekarang ini berkomunikasi via teks banyak medianya, baik media chat pribadi maupun media sosial. Menggunakan pesan teks untuk PDKT sebenarnya sah-sah saja, malah bisa menjadi media yang sangat bagus untuk membangun lebih banyak chemistry.
Tapi ada aturannya ya:
- Selalu tanamkan ini dalam mindset kita: hanya texting saja bukanlah PDKT. Jika hubungan Anda hanya terdiri dari saling membalas pesan, itu bukanlah sebuah hubungan apa pun dan tidak bijak bila Anda mengira Anda adalah orang yang spesial hanya karena Anda rajin texting dengannya.
- Untuk alasan no.1 tadi, makanya meskipun kalian sudah rajin mengobrol, kalau belum ketemuan Anda harus tahan diri. Tahan diri untuk tidak menjadi manja, terlalu mesra, menjadi GR, ataupun dengan tidak tahu diri menjadikan diri stres setiap kali dia lama belum mengirim pesan. Santai saja.
- Mendingan mana: langsung balas segera setelah pesan dari dia masuk atau tunda beberapa menit? Ini pertanyaan tidak penting yang biasanya diajukan orang minder, karena takut terlihat murahan. Kalau memang kebetulan Anda sedang memegang HP dan pesan masuk, langsung membalasnya pun bukan berarti Anda ngarep. Tidak perlu grogi dan tetap gunakan gaya ngobrol yang asik saat membalasnya.Yang tidak perlu dilakukan adalah langsung membalas setiap kali setelah pesannya masuk. Memangnya Anda nggak punya kegiatan lain walaupun sekedar cuci kaki, mengambil makanan, ngobrol dengan keluarga, dll di samping terus-terusan texting? Kan justru keren kalau anda balas pesannya begini, “Sori lama aku bales, tadi aku ngajarin main gitar ke adikku nih.” Atau, langsung saja tanggapi kata-katanya tanpa minta maaf atau menjelaskan.
- Kadang ada gunanya juga mematikan fasilitas read receipt di aplikasi pesan kita. Yang dia butuhkan sebenarnya bukan cepat-tidaknya kita membaca atau membalas pesan kita, tapi bagaimana atau dengan kata-kata apa kita membalasnya. Misalnya kita sedang capek sekali atau ada masalah, lebih baik jangan main pesan teks untuk mengurangi resiko salah bicara.
- Hindari kata-kata emosional saat texting dengan gebetan seperti “Kenapa sih kamu lama banget bales pesan-pesan aku sekarang? Kamu udah bosen sama aku ya? Kamu masih hidup nggak sih?” Duh… Mungkin dia punya kehidupan di luar handphonenya, nggak kayak kamu.
- Selain itu, perlu diingat kalau texting itu bukan pertandingan. Nggak perlu ada skor. Nggak ada kalah-menang. Artinya, siapa yang lebih banyak ngajak ngomong duluan itu tidak penting. Yang penting kalian jadi ngobrol dan jadi makin dekat.
- Hati-hati dengan autocorrect, terutama kalau kalian sering mengobrol dalam bahasa Inggris. Autocorrect di iPhone kadang sadis, bisa membuat kata-kata “baik” menjadi “nakal” atau “bego” banget.
- Jangan berlebihan menggunakan emoticon. Emoticon itu hanya bumbu yang sekali-sekali saja boleh digunakan. Kalau tanpa emoticon Anda masih bisa menyampaikan maksud Anda, kesannya justru lebih elegan. Merasa pesan kurang seru tanpa emoticon? Itulah konsekuensinya, jauh lebih baik bila Anda menelepon atau mengajak bertemu saja.
- Tidak ada yang mengharuskan Anda texting setiap hari dengan dia. Sesekali, justru bagus untuk membuatnya merindukan Anda dengan dua minggu tanpa texting.
- “Udah makan belum?” “Udah mandi belum?” adalah kalimat PDKT jadul yang harusnya dipunahkan saja. Ganti dengan “ajakan” untuk ngobrol tentang hal yang menurut Anda menarik atau mirip dengan kesukaan dia. Contoh: “Kamu suka mie kan? Kayaknya kamu wajib banget nyoba mie Aceh di deket kantorku, gurih banget. Nih gambarnya.” Kalau responnya positif, balas dengan “Minggu depan aku traktir kamu di sana.”
- Hati-hati dengan kata-kata yang mengarah ke seksualitas. Ketika kalian sudah in a relationship, mungkin ini bumbu penyedap hubungan. Tapi ketika dia masih di tahap tertarik pada Anda, kata-kata semacam ini justru beresiko membuat Anda terkesan jorok.
- Sekarang sudah nggak ada lagi yang menginginkan hubungan dewasa yang mengirim pesan dengan T3Xt K4yAk GiNi khAn EaAa?
- Oke, pasti Anda semangat banget bisa ngobrol dengan dia. Tapi, jangan mengirim terlalu banyak kata-kata dalam satu kali pengiriman ya? Namanya juga pesan singkat, kalau panjang mending tulis email sekalian, atau bertemu!. Pria biasanya juga kurang suka pesan panjang. Kalau mendapat pesan seperti itu, yang mereka baca hanya satu-dua kalimat di ujungnya saja.
Tiga belas tips, bayangkan! Bila 13 tips ini tidak mampu menolong kamu, maka tidak ada hal apapun lagi yang bisa menolong kamu. Good luck!
0 comments:
Post a Comment