Membicarakan tentang kematian sepertinya akan menjadi daftar terakhir yang akan dijadikan sebagai topik obrolan terutama bersama orang-orang tersayang. Kematian memang mutlak akan terjadi namun pembahasannya seakan ditunda untuk batas waktu yang tidak ditentukan. Ada kalanya manusia begitu penasaran akan kematian namun pada waktu yang bersamaan manusia pun begitu takut untuk mengalami bahkan sekadar membicarakannya. Tidak sedikit pula yang amat penasaran mengenai kehidupan setelah kematian.
Jika dikaitkan dengan sains, tidak ada salahnya untuk mengungkap tabir yang berkaitan dengan kehidupan setelah kematian. Baru-baru ini ada penelitian yang telah dilakukan selama tiga tahun mengenai kematian dan kesadaran. Setelah diketahuinya perkara mengenai pengalaman mati suri (near-death experience) pada zaman Yunani kuno, kini sains atau ilmu pengetahuan lebih fokus dalam mengeksplorasi salah satu fenomena natural tersebut. Sebuah proyek baru ini bertujuan untuk mengetahui apakah pengalaman ini merupakan sebuah peristiwa psikologis atau sebuah bukti bahwa kesadaran manusia itu lebih rumit dari apa yang sebelumnya kita percaya.
The Human Consciousness Project
Proyek Kesadaran Manusia ini akan mengeksplorasi kesadaran manusia dan otak manusia itu sendiri. Proyek ini dilakukan selama 36 bulan atau 3 tahun dengan kolaborasi bersama lebih dari 25 pusat medis yang tersebar di Amerika, Kanada, dan Eropa. Proyek ini diharapkan dapat berjalan dengan melibatkan sekitar 1500 pasien.
Awareness During Resuscitation
Langkah pertama dari proyek ini bernama “Kesadaran Selama Resusitasi” yaitu sebuah studi yang akan meneliti segala hal yang terjadi pada otak manusia selama mengalami serangan jantung, dari tingkatan oksigen, sehingga kemampuan untuk mengingat sebuah gambar. Rumah sakit yang berpartisipasi akan difasilitasi dengan sebuah perlengkapan yang akan memantau pasien saat megalami serangan jantung. Ketika pasien sedang dalam keaadaan serangan jantung, dokter akan memantau kadar oksigen dan darah yang mengalir ke otak. Dr. Sam Parnia selaku ketua dari proyek ini mengatakan jika saat pasien sudah sembuh, pasien diharapkan dapat melaporkan ingatan berupa kenangan saat terkena serangan jantung tadi. Namun jika pasien tidak dapat mengenang apapun tidak jadi soal karena pasien dapat berperan penting sebagai pihak kontrol dalam proyek ini.
Fisika Newton dan Fisika Kuantum
Menurut Parnia, aspek yang paling menarik dari proyek ini adalah sebuah upaya untuk mempelajari kesadaran selama kematian klinis. Ilmu pengetahuan mengenai peristiwa kesadaran ini mungkin agak mirip dengan hubungan antara Fisika Newton dan Fisika Kuantum. Para peneliti pernah mempercayai bahwa Fisika Newton dapat menjawab seluruh pertanyaan yang berkaitan dengan alam semesta ini walaupun ketika mereka menjelajahi dunia sub-atom, Fisika Newton ini tidak bisa diterapkan dan justru Fisika Kuantum lah yang dapat diterapkan. Demikian pula dengan pengalaman mati suri dapat menjadi bagian dari sebuah kesadaran dengan beragam aturan yang berbeda dengan apa yang saat ini kita mengerti serta melampaui penjelasan batas-batas metode ilmiah pada saat ini.
Setelah Kematian
Menurut Parnia, ketika mempelajari pikiran dan otak sebenarnya sama saja dan ada sebuah sugesti yang sepertinya belum dapat dibuktikan secara ilmiah. Studi yang dilakukan Parnia ini menyimpulkan bahwa 10-20 % pasien yang terkena serangan jantung mengalami mati suri atau pengalaman hampir mati. Pengalaman yang didapat pasien akan terbagi menjadi beberapa tingkatan.
Pertama, pasien akan mengalami sensasi kedamaian lalu perlahan merasakan pemisahan dari tubuhnya.
Kedua, pasien akan berada di sebuah kegelapan lalu melihat ada cahaya yang letaknya seperti di ujung terowongan.
Ketiga, pasien tersebut akan memasuki cahaya tadi dan menyatu dengan sebuah entitas yang diketahui sebagai Tuhan, Allah, atau sebuah kekuatan kosmik universal.
Pengalaman pasien ini sangat berarti bagi proyek di atas karena rata-rata pasien akan merasakan pemisahan diri dari tubuh atau keluarnya diri dari tubuh dan seakan melayang di sekitar tubuhnya atau di atap pada ruangan tempat pasien berada.
Trik Pikiran
Di dalam ruangan tempat pasien berada akan ditempatkan sebuah lemari tinggi yang pada bagian atasnya diletakkan sebuah gambar dan gambar ini hanya akan terlihat dari atap ruangan. Jika pasien yang telah mengalami pengalaman mati suri dapat mengingat dengan jelas gambar yang terlihat di atas lemari tersebut, maka studi ini akan terus berlanjut. Namun sebaliknya, jika pasien sama sekali tidak dapat mengingat gambar tersebut maka dapat dipastikan fenomena serasa melayang di udara dan berpisah dengan tubuh sendiri adalah bagian dari trik pikiran manusia itu sendiri.
KesimpulanMenurut Parnia, penelitian ini menjadi penting karena dua alasan yaitu pertama, penelitian menunjukkan bahwa orang yang mengalami serangan jantung dapat mengingat kenangan secara spesifik dan mendemonstrasikan kesadaran. Kedua, selama serangan jantung ternyata tidak adanya aktivitas otak sama sekali. Ketika kedua data ini digabungkan maka harus ada penelitian lebih lanjut dan mendalam untuk membuktikan apakah hal ini nyata atau tidak mengingat pikiran manusia itu sendiri yang begitu kompleks dan rumit serta ditambah dengan pengalaman spiritual atau bahkan dapat menjadi sebuah ilmu pengetahuan baru. Masih banyak pertanyaan-pertanyaan mengenai pikiran dan otak manusia yang belum bisa dijawab bahkan salah seorang profesor neurologi dari Kentucky mengatakan, “Kita tidak akan pernah sepenuhnya memahami tentang otak”. - See more at: http://infoduniain.blogspot.com/2014/01/misteri-kehidupan-setelah-kematian.html#sthash.NWvH8Ftz.dpuf
0 comments:
Post a Comment